Manfaat koro benguk
Manfaat koro benguk dapat menyuburkan tanah, karena dapat memfiksasi nitrogen dan merupakan tanaman penutup tanah yang baik serta mempunyai perakaran yang dalam, sehingga dapat menyerap unsur hara dan melindungi dari bahaya erosi.
Untuk mencegah meluasnya lahan kritis sebagai akibat erosi dan meningkatkan produktivitas, salah satu konservasi metode yang dapat dilakukan adalah dengan metode vegetatif, yaitu dengan penanaman tanaman yang dapat menutup tanah, misalnya tanaman koro benguk.
Manfaat koro benguk
Daun dan batangnya mudah lapuk, merupakan sumber bahan organik, dan bila dibenamkan kedalam tanah dapat menambah unsur hara, sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Pada tanah tandus, pertumbuhan tanaman ini lebih baik dibandingkan dengan tanaman leguminosa lainnya, sehingga mampu meningkatkan kesuburan tanah.
Pertumbuhannya sangat cepat, dapat beradaptasi pada berbagai jenis tanah, dan waktu umur tanaman 1-2 bulan sudah mampu menutup tanah dengan sempurna.
Koro benguk merupakan tanaman multiguna, yaitu sebagai penghasil bahan pangan, karena biji koro benguk dapat diolah menjadi produk pangan yang aman seperti tempe, kecap, tahu, tepung, dan sebagai bahan pembuat kue.
Manfaat koro benguk lainya yang tidak kalah penting adalah bahan pakan yang potensial bagi ternak sapi potong dan sapi perah. Berdasarkan aspek pemanfaatannya, adalah sebagai berikut:
Bahan Pangan
Biji koro benguk mengandung protein yang cukup tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang aman jika dibandingkan dengan jenis tanaman kacang-kacangan yang lain.
Koro benguk var. Putih: 31,0 protein, 3,4 lemak, 62,3 karbohidrat dan 16,6 serat. Untuk var. Rase: 28,4 protein, 5,1 lemak, 63,3 karbohidrat dan 15,5 serat.
Dilihat dari kandungan proteinnya, manfaat koro benguk cukup tinggi, tetapi pemanfaatannya sebagai bahan pangan belum memasyarakat. Hal ini disebabkan biji koro benguk terlalu keras, sehingga membutuhkan waktu lama dalam proses pengolahannya.
Lebih lanjut dikatakan untuk mengurangi kandungan racun sianida (HCN) dan mempercepat perebusan dapat dilakukan dengan cara merendam biji koro dalam proses larutan soda kue 0,5% -1%.
Pembuatan tempe
Sebagai contoh, bahan pangan yang dapat dikembangkan dari penggunaan koro benguk adalah pembuatan tempe.
Pembuatan tempe koro benguk (tempe benguk) di beberapa daerah tertentu telah dilakukan lazim, namun masih dimanfaatkan hanya untuk kepentingan pribadi, atau merupakan usaha keluarga secara kecil-kecilan. Mengingat bahwa koro benguk mengandung zat racun sianida (HCN), maka diperlukan perlakuan khusus, dengan tujuan menghilangkan atau mengurangi racun tersebut.
Perlakuan yang digunakan adalah merendam koro benguk dalam larutan soda kue 0,5% selama +24 jam, diikuti dengan perendaman dalam air selama 48 jam dimana setiap 24 jam, air perendamnya perlu diganti.
Selanjutnya direbus dalam air mendidih selama +30 menit sampai menjadi lunak, ditiriskan dan dikupas kulitnya. Biji lunak dan bersih yang diperoleh kemudian diiris kecil-kecil, dikukus, ditiriskan, diberi ragi tempe, diperam sehingga selanjutnya tempe siap dikonsumsi.
Pembuatan Tempe Kripik, untuk meningkatkan nilai tambah dari tempe benguk, maka tempe benguk menjadi tempe kripik caranya adalah sebagai berikut:
Tempe benguk dipotong tipis-tipis, kemudian basahi dengan bumbu dan tepung, lalu digoreng.
Pembuatan Kecap
Pembuatan kecap koro benguk pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan pembuatan kecap kedelai.
Bahan Pakan ternak
Dasar penyusunan ransum ternak sapi potong dan sapi perah pada prinsipnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok (mempertahankan hidup tanpa berproduksi) dan memenuhi kebutuhan untuk produksi (misalnya pertumbuhan, produksi daging, produksi anak, produksi susu).
Zat makanan yang dibutuhkan oleh ternak terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
Disamping itu diperlukan pula energi yang digunakan untuk memenuhi proses tersebut. Sumber energi diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein. Tetapi protein merupakan sumber energi yang mahal bila dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak. Oleh karena itu perlu dicari sumber protein yang murah harganya yaitu koro benguk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koro benguk dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyusun pakan konsentrat untuk ternak sapi perah dan sapi potong. Hal ini karena koro benguk memiliki keunggulan pada nilai gizinya yang cukup baik, kandungan proteinnya mencapai +25%, dan dalam penggunaannya belum bersaing dengan kebutuhan manusia.
Namun yang perlu diperhatikan adalah adanya kandungan racun cianida (HCN) pada koro benguk yang dapat mengakibatkan keracunan pada ternak.
Koro benguk putih: 2839,07, hitam: 2453,78, blirik 2641,18 sebelum direndam.
Sesudah direndam menjadi: putih 1768,05, hitam 1394,55. (Ppm atau mg, kg)
Sumber lab. Fak. Teknologi hasil pertanian UGM.
Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya yang dilakukan untuk mengurangi racun lakukan dengan merendamnya dalam larutan soda kue dengan konsentrasi 1,5%.
Proses perendaman koro benguk dalam larutan soda kue 1,5% sebagai berikut:
Koro benguk kering, direndam 24 jam dalam larutan soda kue 1,5%, cuci bersih, rendam kembali selama 24 jam, ditiriskan, dijemur sampai kering lalu digiling halus dan siap digunakan.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa HCN mengakibatkan keracunan konsumsi 0,5 mg/kg dari bobot badan ternak. Dengan demikian sapi perah atau sapi potong dengan bobot badan 400 kg, toleransi HCNnya sebanyak 200-400 mg. Oleh karena itu penggunaan koro benguk yang disarankan tidak melebihi 22,5% dalam campuran pakan konsentratnya.
Baca juga budidaya tanaman koro benguk
Manfaat koro benguk sebagai bahan pakan ternak:
Bahan Penyusun Pakan Konsentrat Sapi Potong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koro benguk dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyusun pakan konsentrat sapi potong sampai 17,5%. Kandungan zat gizi pada koro benguk sebelum dan sesudah sesudahnya (direndam) disajikan:
Air 11,04% menjadi 13,51% Kasar protein 23,31% menjadi 23,98% Serat kasar 5,36% menjadi 6,00% Abu 3,22% menjadi 3,07% Lemak 3,68% menjadi 3, 43% Bahan ekstrak tanpa N 53,39% menjadi 50,01%.
Sumber laboratorium balai penelitian dan pengembangan industri Semarang.
Hasil kajian pemanfaatan koro benguk sebanyak 17,5% dalam campuran pakan konsentrat sapi potong dengan pengamatan selama 3 bulan, rataan pertambahan bobot badan 450 g/ekor/hari, sedangkan pertambahan bobot tanpa koro hanya 390 g/ekor/hari.
Walaupun pertambahan bobot badan sapi masih relatif rendah, namun ekonomis dengan penggunaan koro benguk sebagai campuran konsentrat tetap menguntungkan, karena harganya relatif lebih rendah dibandingkan dengan bahan sumber protein lainnya.
Bahan Penyusun Pakan Konsentrat Sapi Perah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koro benguk dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyusun pakan konsentrat sapi perah sebanyak 10%. Koro benguk tersebut untuk menggantikan sebagian bahan pollard, bungkil kelapa, kedelai dan kulit kopi.
Dengan penambahan koro benguk menyebabkan harga ransum lebih mahal, tetapi kualitas ransum yaitu kandungan proteinnya meningkat dari 15,57% menjadi 18,50%.
Hasil pengamatan selama 5 bulan menunjukkan bahwa penggunaan koro benguk dalam campuran konsentrat sapi perah dapat meningkatkan kualitas ransum, kadar lemak susu meningkat serta produksi susu lebih stabil.
Semoga bermanfaat
Komentar
Posting Komentar