9 Manfaat Lamtoro atau Leucaena

9 Manfaat Lamtoro atau Leucaena

Lamtoro atau dalam bahasa ilmiahnya (Leucaena leucocephala (Lam.) De Wit) adalah tanaman semak yang tumbuh dengan cepat, kurang dari 5 tahun tanaman ini mencapai tinggi 5 m hingga 20 m di Amerika.

Tapi pada umumnya Tanaman ini memiliki ketinggian kurang dari 10 meter. Tanaman mampu menghijaukan kawasan yang gersang hanya dalam jangka waktu sekitar lima tahun.

Lamtoro menyukai iklim tropis yang hangat (suhu berkisar 25-30 ° C) dapat tumbuh di atas ketinggian 1000 m dpl.

Tanaman Leucaena cukup tahan kering dan bisa ditanam di mana-mana, termasuk wilayah dengan curah hujan antara 650—3.000 mm (optimal 800—1.500 mm) pertahun. Namun, tanaman ini tidak dapat tumbuh dalam genangan air.

Dapat ditanam di tanah apa saja, tanaman Leucaena mudah diperbanyak dengan biji yang sudah tua, dengan pemindahan anakan & setek batang.

Nama lain dari Leucaena leucocephala (Lam.) De Wit dalam berbagai bahasa di dunia adalah: Lamtoro, petai cina, petai selong, meter [Bahasa Indonesia]. Leucaena, leadtree white, jumbay, popinac white, [Inggris].

Faux mimosa, faux-acacia, cassie blanc, leucaene à têtes blanches, bois bourro [Prancis]. Koa haole [Hawaii]. Peladera, liliaque, huaje, guaje [Spanyol]. Madlèn [Haiti Creole]. Ipil-ipil [Tagalog]. Keo dậu, keo giậu, táo nhơn, bọ chét, bình linh, keo giun [Vietnam]. இபில்-இபில் [Tamil]. ইপিল ইপিল [Bengali]. 銀 合歡 [Cina]. सुबबूल [Hindi]. ギ ン ネ ム [Jepang]. Dan इपिल [Nepal].

Ciri Ciri Dan Kegunaan Lamtoro


Lamtoro adalah legum abadi berumur panjang sekitar 20 hingga 25 tahun. Tumbuhan ini memiliki akar pohon yang dalam dan bercabang.

Daun (dari daun menyirip) memiliki selebaran yang kemudian dibagi dalam pengaturan menyirip, mengatur 8 mm hingga 16 mm.

Perbungaannya adalah bentuk bulat (bulat) berwarna krem ​​yang menghasilkan kelompok-kelompok polong dengan warna cokelat, panjang 13 hingga 18 mm dan mengandung 15-30 biji. Berbunga dan berbuah terjadi sepanjang tahun.

Buahnya berbentuk seperti buah petai, tetapi bijinya kecil dan buahnya tipis. Rasa dari buah Lamtoro ini juga mirip buah petai. Buah-buahan berwarna hijau ketika masih muda, dan akan berubah menjadi warna coklat ketika dewasa.

Lamtoro atau Leucaena berharga untuk kayunya, yang digunakan untuk membuat arang berkualitas baik hingga perabotan rumah dan bubur kertas. Daun muda dan biji dapat digunakan sebagai sayuran untuk manusia.

Biji juga dapat digunakan sebagai pengganti kopi atau tempe. Leucaena juga salah satu pohon makanan ternak berkualitas tinggi di daerah tropis.

Tanaman ini telah lama digunakan sebagai pohon peneduh, penahan erosi, sumber bahan bakar dan pemasok makanan ternak. Di tanah yang subur, tumbuhan ini tumbuh dengan cepat dan dapat mencapai ukuran (tinggi 13-18 m) dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun.

Selama tahun 1970-an dan 1980-an, ia dipromosikan sebagai "pohon ajaib" untuk berbagai kegunaannya. Ini juga telah diterjemahkan sebagai "pohon konflik" karena digunakan untuk produksi hijauan tetapi menyebar sangat cepat seperti gulma (Tanaman yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan dan bersaing dengan tanaman budidaya).

Tanaman ini rentan terhadap serangan serangga. Pada tahun 1980-an, kerugian yang meluas di Asia Tenggara disebabkan oleh serangan hama oleh psyllids.

Perbedaan Lamtoro Dan Lamtoro Gung


Tahun 1980-1990an di negara indonesia, lamtoro pernah dihebohkan sebagai tanaman ajaib. Varietas utama kala itu "lamtoro gung". Ada upaya menanam lamtoro di berbagai tempat. Hingga kompilasi itu ada istilah "lamtoronisasi".

Introduksi varietas lamtoro unggul yang disebut lamtoro gung, telah mendatangkan jenis hama baru, yakni hama kutu loncat. Banyak tanaman Leucaena pelindung kakao dan kopi yang mati karena terserang kutu loncat. Produksi kopi dan kakao anjlok. Maka didatangkanlah kepik dari Afrika, yang merupakan predator dari kutu loncat.

Lamtoro gung, memang jauh lebih unggul dibandingkan dengan lamtoro biasa. Ukuran batangnya lebih besar. Kalau diameter batang lamtoro biasa hanya sekitar 10-20 cm, maka lamtoro gung bisa mencapai 30-40 cm.

Untuk ukuran daun dan juga buah lamtoro gung juga lebih besar dari lamtoro biasa. Produksi lamtoro gung, otomatis juga lebih tinggi dari lamtoro biasa. Kelemahan lamtoro gung rentan terhadap serangan kutu loncat.

Daun Leucaena adalah pakan ternak mamalia berkuku genap yang mengunyah bungkam dimuntahkan dari rumennya. Hewan pemamah biak terdiri dari sapi, domba, kijang, rusa, jerapah, dan kerabat mereka.

Namun daun lamtoro tidak bisa diberikan pada ternak tunggal, dalam jangka waktu yang lama. Penyebab hal ini akan dapat menyebabkan kerontokan pada bulu ternak.

Bagi manusia, buah lamtoro bisa dipetik polong mudanya untuk lalap atau disayur. Polong yang sudah tua, dipanen untuk diambil bijinya dan dibuat tempe. Rasa tempe Leucaena sangat khas, proteinnya tinggi, dan mengandung banyak serat yang baik untuk pencernaan manusia.

Buah mudanya juga bisa dimanfaatkan sebagai sayur. Bijinya juga bisa diolah menjadi kedelai dengan nutrisi yang hampir menyamai kedelai.

Vitamin Dan Nutrisi Yang Terkandung Dalam Lamtoro


Karbohidrat yang terkandung pada gula reduksi adalah 164,29 mg / g sedang patinya 179,50 mg / g. Protein mencapai 208,56 mg / g. Sedangkan, lemaknya mencapai 80,86 mg / g, masih kalah dengan kadar lemak kedelai yang mencapai 141,05 mg / g.

  • Nilai gizi per 100 g (3,5 ons)
  • Energi 148 kkal (620 kJ)
  • Karbohidrat 26.2 g
  • Gendut 0,5 g
  • Protein 10.6 g
  • Vitamin A 416 μg (46%)
  • Tiamina (Vit. B1) 0,23 mg (18%)
  • Vitamin C 20 mg (33%)
  • Kalsium 155 mg (16%)

baca juga manfaat ubi jalar

Manfaat Lamtoro


1. Peluruh Air Seni

Biji lamtoro terasa pahit dan netral. Tumbuhan ini merupakan peluruh air seni (diuretik) dan cacing usus. Selain mengandung asam amino mimosin, leukanin, leukanol, dan protein, ini juga mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan mengandung vitamin (A, B1, dan C).

Untuk digunakan sebagai obat, biji dan seluruh bagian tanaman ini dipakai. Bijinya dikeringkan dan dibuat bubuk. Sebanyak 1 sendok teh biji direbus dalam 1/2 cangkir panas dapat digunakan untuk obat.

2. Mengurangi Berat Badan

Ekstrak metanol dapat mengurangi berat badan dan panjang janin sesuai kebutuhan, tetapi tidak mendukung statistik. Selain itu, juga telah direfleksi dengan ekstrak biji Leucaena leucocephala (Lam) de Wit terhadap perencanaan dan kadar protein diabetes yang diinduksi dengan aloksan tetrahidrat dosis 250 mg / kg bb.

Jika daun dikonsumsi terus-menerus, mereka dapat membasmi cacing yang mengendap di tubuh Anda. Karenanya, daun ini efektif sebagai anthelmintik.

Ekstrak yang diberikan secara oral dosis 0,5 g / kg dan 1 g / kg bb (berat badan) menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang berarti 27,28 mg / dL dan 43,72 mg / dL, efek kenaikan ini lebih kecil dibandingkan dengan tikus yang diberi gliklazid 7,2 mg / kg bb.

3. Cegah Insomnia

Biasanya insomnia disebabkan oleh faktor biologis tertentu. Mungkin kondisi kejiwaan dan kesehatan atau kebiasaan tidur yang tidak sehat. Ini bisa sangat sulit sejak kita tidur. Namun, ini bisa diatasi dengan mengonsumsi daun ipil.

4. Mengobati Luka

Caranya: Haluskan daun ini secukupnya, kemudian tempelkan pada bagian yang luka. Diamkan dan ganti dengan yang baru setelah beberapa saat dipakai.

5. Untuk Membuat Bahan Baku Kertas

Kayu lamtoro juga dapat digunakan untuk membuat bahan baku kertas. Leucaena juga merupakan produsen pulp kayu yang bagus, ideal untuk produksi kertas atau rayon. Kayu menghasilkan pulp 50-52%, dengan kadar lignin rendah dan serat kayu 1,1-1,3 mm. Kualitas kertas yang diperoleh cukup bagus.

6. Bahan Bakar Kayu Atau Arang

Selain bisa digunakan sebagai bahan bakar langsung, kayu ini juga merupakan bahan arang yang cukup baik. Meskipun arang dari tanaman ini tidak berkualitas seperti Acacia catechu (akasia gunung), namun masih lebih baik dibandingkan dengan kayu kaliandra.

Karena cepatnya pertumbuhan, tanaman ini bisa menjadi "pabrik" bahan bakar, menjadi biomassa, kayu, atau arang. Leucaena dianggap sebagai penghasil kayu bakar. Memiliki nilai kalori 19.250 kJ / kg, terbakar lambat dan menghasilkan sedikit asap dan abu. Arang sangat baik, dengan nilai kalori 48,400 kJ / kg.

7. Memberikan Asupan Nitrogen

Leucaena mampu menambah nitrogen, lalu berkat bantuan bakteri Rhizobium, akar akan membuat bintil guna menyimpan nitrogen tersebut.

Leucaena mampu memberikan asupan nitrogen sebesar 500 kg, per hektar per tahun, yang akan aman disimpan di dalam tanah. Hingga lahan bekas tanaman ini tidak perlu lagi bahan organik dan pupuk urea. Lamtoro sangat bermanfaat untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah, dan pada lahan-lahan yang kritis.

8. Pelindung Atau Peneduh Tanaman

Lamtoro juga merupakan pelindung atau peneduh tanaman kopi, dan kakao yang sangat baik. Salah satu kelemahan tanaman ini adalah, akan menghasilkan biji yang banyak, dan tersebar ke mana-mana, kemudian tumbuh menghasilkan individu baru.

9. Pakan Ternak

Daun dan ranting muda merupakan pakan ternak dan sumber protein yang baik, khusus untuk ruminansia. Daun-daun ini memiliki tingkat ketercernaan 60% hingga 70% pada ruminansia, tertinggi di antara jenis-jenis polong-polongan dan hijauan pakan ternak tropis lainnya.

Ternak kambing dan sapi menghasilkan pertambahan bobot yang baik dengan komposisi hijauan pakan campuran rumput dan 20—30% lamtoro.

Peringatan Racun

Bijih mengandung mimosin, asam amino yang dikenal bagi vertebrata nonruminan.

Mimosin, sejenis asam amino yang terkandung pada daun dan biji lamtoro hingga sebesar 4% berat kering. Pada ruminansia, mimosin ini diuraikan di dalam lambungnya oleh sejenis bakteria, Synergistes jonesii. Pemanasan dan pemberian garam besi-belerang dapat memulihkan toksisitas mimosin.

Meskipun semua ternak menyukai lamtoro, akan tetapi mengandung mimosin yang dapat menyebabkan kerontokan rambut pada ternak non-ruminansia seperti kuda dan babi. Kerontokon bulu juga akan terjadi pada ternak sapi, jika dikonsumsikan dalam jangka waktu yang lama.

Semoga bermanfaat

hartsltg

Komentar

Postingan Populer

8 manfaat buah pakel atau bajang

11 manfaat lokio untuk kesehatan

15 Manfaat Bayam Cina Untuk Tubuh